Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Salam Sunyi Rusukku

Gurat dinding terus menatap tebih garang jiwaku. Bagai puih yang terbaring lemah dalam balutan tebal kapas. Jemariku terus terjuntai dan bergerak lirih menerka setiap kata. Rahang raut mukaku terus berfikir dalam satu ruang. Imajinasiku terasa letih dengan satu nama yang terus membungkamnya. Lirih angin malam terasa damai seakan mengerti kemauan deras gercik doa ku. Ku sampaikan salam rinduku dalam setiap desah terpanya. Ku kaitkan setiap lirih doa ku agar sampai kepadanya. Tak berujung khayalku untuk terus membalutmu dengan kercik doa ku. Kau insan yang akan aku hormati setelah dua orang terkasihku. Kau pula insan yang akan merajut tenun hidup bersamaku. Kau insan yang akan menjadikanku Bidadari duniamu dan menyempurnakan larasku menjadi Bidadari syurgamu pula. Kau insan yang akan aku sebut sebagai Imam dalam aku menjalankan kewajibanku. Kau penuntun dan pelaras yang akan membawaku pada syurga-Nya. Genggamlah setiap lirih pesan doa ku. Karena aku yakin lirih doa kita ak

Pena Khayalku

Pena, ingin kutulis seribu kata bingkis keresahanku. Resah kata yang terasa beku dalam jiwa. Resah makna yang tak sebulir insanpun menerkanya. Pena, hanya kau lah kawan sunyi yang kan berlaras iring dengan sendu seribu kesahku. Yang akan menemani setiap lirih kata jemariku. Tak baik rasanya jika hanya hati yang terus meraung untuk dimengerti. Karena nitian besit kata jemarilah yang akan kuakan seribu kegundahan hati. Pena, tak pernahkah kau berkhayal untuk menjadi bingkis Indah dalam hidup seenggok jiwa?? Terimakasih atas kesetiaanmu dalam kesunyianku. Kau selalu membuat hatiku terasa lega, saat aku menuangkan setiap rekah gundah dan kesah hatiku. Terimakasih karena telah membuat lebar baru untuk hati yang tengah layu. Terimakasih penaku... *Pena Khayalku. Selamat Malam 😊 #Wardah Munfaati, 26Maret2017

Pesan Rusukku

Kutulis setiap sajak indahku, kurangkai sedemikian rupa kata lanturanku. Ku telusuri setiap jungkuh syair doaku, aku kaitkan setiap bulirnya teruntuk dirimu. Kau yang tak pernah aku tahu keberadaannya, kau yang selalu mematri diriku untuk terus melangkah, melangkah dan melangkah. Kau yang menjadi satu titik khayal penyempurnaku. Kau, yang selalu aku balut dengan rangkain bulir doaku. Kau lah tulang rusuk yang selama ini menjadi alasan untuk aku tak beranjak dari penantian panjangku ini. Jangan terlabur dengan seseorang yang kau anggap rusukmu, karena akulah rusukmu yang sesungguhnya. Aturlah langkahmu agar kau selalu pada naungan-Nya, karena kita pasti akan berjumpa pada lajur yang telah diatur oleh-Nya. *Pesan Rusukku Selamat pagi 😊 #20 Maret 2017 *Wardah Munfaati

Deru Dewi Malam

Bingkis sunyi malam ini mendekapku pada kerengkuhan. Pijakku semakin tegas namun tulis lajurnya aku tak bisa menerawang. Gelap malam mulai hingar diujung penglihatan, tatapan ilusi yang tercuah semakin berkeliaran. Hatiku semakin terengah akan bisik keruni para rintih. Alunan pujian terngiak dalam desah bisah bisanya. Aku termenung bahkan tersihir akan tajuban katanya. Kata yang sedarik lebih curam bahkan lebih tajam dari belati pusaka. Kian merajut kian mengikis tabur jernih liang buih mata. Hatiku tak setebal baja yang kau pijak ratusan kali. Kataku tak senyaring raung pilarmu. Karena aku wanita yang tak setara dengan belati raung katamu. Terlalu gagah rasanya jika aku seorang wanita mampu memekik tepih deru seru katamu. Akan kutegaskan, bahwa aku bukan permai baja yang sekuat kau kira. *Deru Dewi Malam #Selamat Malam 15Maret 2017_Wardah Munfaati