Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Sebatas Hujan

 Purbalingga, 27 Januari 2021 Sebatas Hujan ( Karya : Wardah Munfaati ) Bersyukurlah hujan masih lebih deras daripada tangismu Seberapa besar usahamu, seberapa giat usahamu akan terasa sia-sia saat kau tampilkan pada yang buta hatinya Pada akhirnya semua apresiasi terasa percuma ketika menganggap beban semata Muka memar tak nampak karena terlalu kuat Tempat yang harusnya menjadi singgasana terasa sengsara Menjadi topeng lain yang membangkang  Seolah pengemis perhatian yang selalu gagal Untuk siapa kamu berjuang?  Pada akhirnya kau hanya benalu yang tak diharapkan  Untuk apa jadi pemenang?  Jika mereka saja menganggapmu si kerdil yang pecundang Mereka yang kuat hanya pura-pura kuat Mereka yang nampak bahagia, hanya selingan di waktu sela Bukan menganggap diri paling menderita, tapi untuk membuka topeng saja berat rasanya Berganti ganti raut muka untuk menghibur hati yang terluka Lalu tak ada peluk yang menyapa?  Tuhan tahu cara menyapa Sedang dirimu hanya pandai bersabda

Baru Sadar

 Purbalingga, 11 Januari 2021 Baru Sadar ( Karya : Wardah Munfaati ) Sudah layu rasanya untuk kembali berbunga Dipupuk subur namun tak pernah diguyur dan disiram Satu persatu kelopak berjatuhan, layu dan kering Berharap satu tetes air mengalir, menunggu terus dan terus  Sampai akhirnya bunga itu gugur dan hilang Kasihku sama, ia layu dan hilang saat kau melangkah pergi Berkali-kali bertahan, berkali-kali membohongi diri untuk terus berdiri  Haruskah aku pergi? Haruskah aku menunggu?  Kutunggu, terus kutunggu ucap batinnya  Sendiri kususuri setiap jalan, membentur diri untuk koreksi Nyatanya sulit merangkai kata "kita" untuk berdua Berjalan tertatih sampai akhirnya terlatih  Luka adalah rangkaian kata yang nyata dengan rasa istimewa Rela katanya tak begitu mudah menahan sesak di dada Sampai akhirnya terbiasa pula untuk melangkah  Kemudian kau datang untuk menyiram?  Bunga itu layu, namun biji kelopaknya tahu dimana ia harus tumbuh 

Akhiri Depresi

 Purbalingga, 15 Desember 2020 Akhiri Depresi  ( Karya : Wardah Munfaati ) Bulan sudah sampai dipenghujung  Sekumpulan kecewa mulai mengepul  Ada yang berbalut kesedihan dengan sangat  Guyuran tangis seolah penutup tahun  Menahan depresi sampai berbulan-bulan, sampai tak sadar sudah sampai pada akhir bulan Mereka yang terkumpul bahagia tak terasa lewati harinya  Tertawa menjadi bumbu manis setiap harinya Sampai akhirnya sadar tahun ini cepat berlalu  Berbeda dengan mereka yang menjerit karena luka Ingin rasanya hari demi hari, minggu demi minggu, bahkan bulan demi bulan terlewati seperti mimpi  Namun sesak di hati semakin menjadi, waktu terasa lambat sampai ingin berlari cepat untuk mendorong sekat Sekat pemisah antara derita dan bahagia, sekat antara tangis dan senyum manis Mereka tak sabar membuka hari dengan tahun yang baru Membuka hari dengan harapan baru Membuka tahun baru dengan langkah baru  Mereka ingin membuka hati yang terkunci rapi Mengobati luka yang semakin menganga Memula