Rapuh
Purwokerto, 30 November 2019 Rapuh (Karya : Wardah Munfaati) Bertepuk sebelah tangan untuk waktu yang dalam Ku dengar cerita lama terus bersemayam dan terlantunkan Cukup hati yang kuat untuk mendengar hingga tamat Berjalan untuk mengejar yang tak dapat digenggam Berlari dengan kuat untuk meraih yang tak nampak Berdiam, namun luka lama semakin menganga Cukup pintar memanipulasi muka namun tidak dengan rasa Bertahan hanya dengan rasa satu arah, bergulat dengan luka yang semakin nyata Cinta, klasik tentang memberi tanpa balasan yang sama Klasik dengan luka dengan sedikit bingkisan bahagia Mengerti dengan perih namun tidak dengan bodoh Logika ditumpulkan untuk memahat rasa yang semakin tumbuh Hingga kau lupa, pada akhirnya kau rapuh pula.